Menara Suar Tanjung Petang terletak sekitar 300 meter dari jalan poros Desa Muara Ujung, tepat di tepi pantai yang menghadap langsung ke Desa Batuladung, Kecamatan Pulaulaut Barat, Kabupaten Kotabaru. Bangunan bersejarah ini merupakan salah satu peninggalan kolonial Belanda yang telah berusia lebih dari satu abad, namun hingga kini masih berdiri dengan kokoh, mempertahankan keaslian dan nilai sejarahnya.
Selain menara suar itu sendiri, beberapa bangunan lain yang masih asli dari masa kolonial Belanda juga dapat ditemukan di kawasan ini. Di antaranya adalah rumah jaga yang dahulu digunakan oleh tentara Belanda serta sebuah penampungan air hujan berukuran besar berbentuk melingkar, yang terbuat dari semen. Struktur-struktur ini menjadi saksi bisu perjalanan waktu, mencerminkan warisan arsitektur kolonial yang masih bertahan hingga saat ini.
Menara Suar Tanjung Petang memiliki ketinggian mencapai 25 meter dan tetap terawat dengan baik. Keberadaannya masih berperan penting sebagai salah satu alat navigasi utama dalam dunia pelayaran, terutama bagi kapal-kapal yang tidak dilengkapi dengan sistem GPS. Dengan ketinggian tersebut, menara ini mampu memancarkan cahaya suar yang dapat terlihat oleh para pelaut dalam radius 30 hingga 40 mil laut, sehingga membantu mereka dalam menentukan arah serta meningkatkan keselamatan saat berada di perairan.